defersite

Kasus Sengketa Hak Intelektual yang paling unik

Hak intelektual bukanlah masalah yang sepele sebab yang dipertaruhkan bukan hanya klaim karya namun juga keuntungan materi dari karya tersebut. Itulah mengapa selama ini seringkali terjadi perselisihan dan saling klaim mengenai orisinalitas sebuah karya.

Tak jarang juga perselisihan itu melibatkan lebih dari dua pihak. Dalam catatan ahloo,perselisihan mengenai klaim hak kekayaan intelektual seringkali melibatkan pegiat dunia hiburan, ilmuwan, hingga politisi. Begitu alotnya perselisihan itu sampai ada beberapa kasus yang harus diselesaikan di pengadilan.
Siapa saja dan bagaimanakah kasusnya? Yuk, kita bahas di artikel berikut.
1. Victor Whitmill vs Warner Bros
Masih ingat film Hangover II? Dalam sebuah adegan tokoh Stu Price tampak sedang terbangun dari tidurnya di kota Bangkok, Thailand. Saat bangun, di wajah Stu tampak sebuah tato yang identik dengan milik mantan petinju Mike Tyson. Nah, seniman pembuatnya, Victor Whitmill menganggap Warner Bros menjiplak idenya. Meski sempat masuk jalur pengadilan, kedua pihaknya akhirnya bersepakat menutup kasus ini.
2. Isaac Newton vs Gottfried Wilhelm
Pada 1684 dan 1686 seorang ahli matematika dan filsafat asal Jerman, Gottfried Wilhelm menerbitkan buku yang membahas soal temua rumus kalkulus. Di tempat yang berbeda, ilmuwan asal Inggris, Isaac Newton mengklaim temuan kalkulus sebagai buah pemikirannya dalam buku yang terbit pada 1704 berjudul Opticks. Newton menuduh Gottfried memplagiat temuannya sebelum sempat diterbitkan. Hingga Gottfried meninggal kasus ini tak juga selesai dan para sejarahwan sepakat menganggap keduanya sebagai penemu kalkulus.
3. Mattel Inc vs MGA Entertaiment Inc
Boneka Bratz yang dikenal sebagai figur-figut cantik boneka Barbie sempat mengalami perselisihan pada April 2005. MGA Entertainment, sebagai perusahaan yang memproduksi boneka itu menuduh Mattel Inc meniru desain boneka Bratz. Mattel lalu balik menuduh bahwa desainer mereka, Carter Bryant sudah bekerja lebih dulu untuk Mattel dikontrak bahwa semua desain buatannya jadi milik Mattel. Pengadilan akhirnya memenangkan Mattel dan meminta MGA untuk membayar US$100 juta. Sampai hari ini kedua perusahaan itu masih sering berselisih.
4. Kellogg Co vs National Biscuit
Tahun 1930 National Biscuit yang mengakuisisi Perky’s Company menggugat Kellog Co dengan tuduhan meniru ciri khas sereal yang sebelumnya sudah dibuat oleh Perky’s Company. Kellog menganggap upaya ini sebagai cara National Biscuit untuk memonopoli bisnis sereal gandum. Pengadilan akhirnya memenangkan Kellog Co dengan alasan tak ada pelanggaran hak cipta yang ditemukan.
 5. Adidas America vs Payless Shoesource
Kedua perusahaan sepatu ini terlibat perselisihan pada 1994 karena masalah logo garis-garis. Adidas mengklaim telah menggunakan logo itu sejak 1952 sedangkan Payless mengklaim sudah menjual produk dengan logo dua garis batang mirip dengan logo Adidas. Pada 2001 Payless masih menjual produknya dengan logo yang hampir sama. Adidas akhirnya menggugat masalah ini ke pengadilan. Adidas pada akhirnya memenangi gugatan itu dan mendapatkan keuntungan hingga US$ 100 juta untuk setiap garis strip.
6. Michael Baigent dan Richard Leigh vs The Random House Group Limited
Penulis Michael Baigent dan Richard Leigh pada 2004 menggugat penerbitnya sendiri, The Random House karena melihat tema karya mereka disadur dalam novel karangan Dan Brown. Kasus ini akhirnya ditangani oleh Hakim Peter Smith di sebuah pengadilan. Hakim tak melihat adanya pelanggaran karena apa yang dilakukn Brown adalah bagian untuk mengeksplorasi sisi fiksi cerita.
sumber ahloo.com
Admin

I'm just a beginner blogger who tried to learn things related to coding which always appears in front of the eye


EmoticonEmoticon

Powered by Blogger.